AASSAS

Kampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 pengguna]
penggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapenggunaKampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 penggunapengguna

Rahmat

Kampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 pengguna


Kampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 pengguna
Kampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 pengguna
Kampanye kreatif, bisa disaksikan oleh 200.000 kali. Walaupun halaman fans nya baru dilike 9.000 pengguna

Melihat kembali Sumatera Barat dalam konstelasi pemilihan umum, dalam hal ini pemilihan kepala daerah menjadi menarik ketika kita menemukan "polanya".

Walau dinamikanya berubah mengikuti konteks nasional, tetapi dari catatan lampau kita bisa melihat pola yang bisa diturunkan untuk "membaca" capaian berikutnya.

Karena begitu menariknya, saya mencoba menghimpun catatan-catatan lampau berikut ini.

***

2018, empat kota di Sumatera Barat akan menghadapi penentuan kepala daerah. Agenda lima tahunan ini menjadi sangat penting selain bagi daerah, tetapi bagi partai politik karena 2018-lah harapan terakakhir untuk melihat sejauh mana partai memanaskan mesin mereka.

Hal ini menyimpulkan bagi penulis
*Sulit petahana 2 mengalahkan petahana 1
*Bahkan sekalipun petahana 2 maju tanpa bersaing dengan petahana 1 (karena sudah habis masa jabatannya)

Warga Padang akan mudah berjumpa dengan baliho, tapi kali ini mereka yang menyemarakkan adalah yang akan bertanding di Pilwako Padang 2018 nanti.

Siapa saja yang kita telah berjumpa balihonya?

Hendri Sapta, Adib Alfikri, baru dua nama itu yang tampak. Adapun kedua petahana masih tampaknya fokus pada kerja mereka.

Namun, tak selamanya harus baliho yang memakai ruang di kota. Tapi, para calon kepala daerah sudah mulai menebar profil mereka. Baik Mahyeldi maupun Emzalmi.

Saya jadi ingin ketika 5 tahun lalu, Andre Rosade begitu percaya diri dengan baliho-balihonya. Namun, ia justru mengikuti pilihan berbeda.

Dokter Fiera "Lola" Lovita, wagra Solok menjadi sasaran intimidasi dan ancaman sekelompok orang yang mengaku dari organisasi masyarakat (ormas). Penyebabnya, gara-gara Lola mengunggah status di media sosial yang menyinggung ulama Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.

Dampaknya, Kapolres Solok dicopot.

Warga Padang Panjang, Sumatra Barat, Ahmad Rifai Pasra, kesandung masalah hukum karena menulis dan menyebar status Facebook soal bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Ia harus mendekam dipenjara.

Nurul Indra, walau melakukan aksi seorang diri di Padang Sabtu (13/5/2017), namanya muncul di pemberitaan karena fotonya yang viral. Mereka yang menentang, membuat foto itu justru viral, sehingga telah memantik Gubernur Sumatera Barat berkomenter.

Dari ketiganya, kita bisa melihat persamaan. Bahwa arus media sosial yang dengan cepat mengantar "status" seseorang menjadi viral. Hal ini bisa jadi membawa dampak lanjut.