Ruang Publik di Kota Padang



Anak-anak tumpah ruah dengan segala keceriaan mereka. Mereka tidak menggenggap gadget. Mata mereka berbinar. Mereka membentuk kerumunan. Tampak lihai berjalan dengan sepatu roda.

Kemana merekaa pergi, sepatu roda itu tampak cocok dengan jalan lingkungan mereka.

Pantai Padang dipenuhi pula dengan berbagai aktivitas. Ada pedesterian, di situ pula dipenuhi dengan aktivitas anak-anak. Pedesterian itu belum lama dibangun, tapi kehadirannya telah membuat Padang begitu akrab dengan interaksi warganya.

Mereka yang lebih besar, tampak pula bermain dengan peralatan yang lebih modern. Inline skate, skuter, skate board, sampai yang terkini seperti airwheel/ balance wheel.. Semua itu tampak lekat dengan ruang-ruang publik yang ada di Kota Padang saat ini.

Itulah pemandangan baru bagi Kota Padang. Hal itu sejalan dengan hadirnya area-area publik. Areal yang dipakai untuk bermain sepatu roda terdapat di sejumlah titik.

Kawasan Jembatan Siti Nurbaya yang kini tampak cantik dengan pedesterian barunya. hingga ke gang-gang dan jalan dengan aspal mulus.

Efek pembangunan di Kota Padang ternyata tidak membawa dampak kerapian kota semata. Tapi, telah menghadirkan ruang-ruang publik untuk interaksi warga.

Pemandangan umum itu pula yang dapat kita jumpai di jalan lingkungan perumahan. Hadirnya jalan lingkungan yang dibetonisasi menjadikannya sebagai ruang interaksi sosial baru di Kota Padang. Data haluan mencatat, pembenahan yang berkelanjutan

Pemerintah Kota Padang saat ini dianggap komitmen dengan target. Salah satunya, target di bidang infrastuktur. Target itu tertuang dalam sepuluh program unggulan Mahyeldi.

Tercatat ada tiga yang ingin dicapai. Pengaspalan dan betonisasi jalan lingkungan, perbaikan trotoar, pengendalian banjir dan genangan air.

Lihat pula: www.babarito.com/2017/04/warga-betonisasi-pak-wali-multifungsi.html
Diberdayakan oleh Blogger.