Mahyeldi, Tiga Tahun Rasa Dua Preriode
Hari ini, genap tiga tahun hitungan masa kepemimpinan Mahyeldi bersama wakilnya Emzalmi di Padang.
Banyak target yang telah dilayangkan oleh pemkot dan target itulah yang realisasinya telah kita lihat saat ini.
Walau tiga tahun, dengan ekspektasi yang besar, kepemimpinan di Kota Padang membuat banyak hal yang perlu dikejar.
Padang memang mulai dari kehancuran pasca-gempa. Memimpin kota bangkit dari bencana telah didampingi oleh pemimpin sebelumnya, Fauzi Bahar.
Kini setelah gempa berlalu, Padang kembali disadarkan untuk bergegas mengejar ketertiinggalannya atau katakanlah perkembangan yang semakin pesat. Belum lagi sambil berlari, Padang harus menyelesaikan rongga-rongga untuk diperbaiki.
Harapan dan pada saat yang sama, perbaikan itulah yang datang dari masyarakat dan bermuara pada pemimpin kota dengan segala kebijakan dan kewenangannya.
Hari ini, perbaikan-perbaikan itu tampak, sementara target-target baru menanti.
Yah, untuk ukuran program, memang tidak cukup waktu untuk dapat mewujudkannya. Apalagi kalau program itu hanya bersifat kepentingan sesaat, kepentingan jangka panjang perlu keberlanjutan sebagaimana yang telah dicontohkan oleh pemimpin sebelumnya.
Kota pintar, kota bersih, kota pendidikan, kota wisata.
Bagaimana mereka mampu menghadirkan harapan pada saat yang sama, dan menjemput harapan.
Banyak target yang telah dilayangkan oleh pemkot dan target itulah yang realisasinya telah kita lihat saat ini.
Walau tiga tahun, dengan ekspektasi yang besar, kepemimpinan di Kota Padang membuat banyak hal yang perlu dikejar.
Padang memang mulai dari kehancuran pasca-gempa. Memimpin kota bangkit dari bencana telah didampingi oleh pemimpin sebelumnya, Fauzi Bahar.
Kini setelah gempa berlalu, Padang kembali disadarkan untuk bergegas mengejar ketertiinggalannya atau katakanlah perkembangan yang semakin pesat. Belum lagi sambil berlari, Padang harus menyelesaikan rongga-rongga untuk diperbaiki.
Harapan dan pada saat yang sama, perbaikan itulah yang datang dari masyarakat dan bermuara pada pemimpin kota dengan segala kebijakan dan kewenangannya.
Hari ini, perbaikan-perbaikan itu tampak, sementara target-target baru menanti.
Yah, untuk ukuran program, memang tidak cukup waktu untuk dapat mewujudkannya. Apalagi kalau program itu hanya bersifat kepentingan sesaat, kepentingan jangka panjang perlu keberlanjutan sebagaimana yang telah dicontohkan oleh pemimpin sebelumnya.
Kota pintar, kota bersih, kota pendidikan, kota wisata.
Bagaimana mereka mampu menghadirkan harapan pada saat yang sama, dan menjemput harapan.